Seorang pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan Rusia dan Presiden Vladimir Putin tidak terlibat dalam penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17. Namun dia masih menyelidiki apakah Ibu Kota Moskow menciptakan keadaan insiden ini.
Pejabat intelijen yang tidak menyebutkan namanya ini berhati-hati dalam penilaian mereka pada
kasus MH17. "Kami mengakui tidak punya bukti rudal itu milik Rusia," ujarnya.
Namun kemungkinan besar rudal itu diluncurkan oleh pemisah pendukung Istana Kremlin di Ukraina Timur. Intelijen Amerika telah menganalisis percakapan telepon oleh pemisah berhasil diperoleh mereka. Intinya, mereka tidak sadar telah menargetkan pesawat komersial.
"Ini kesalahan. Bahkan di antara pro-Rusia ini tidak tahu menahu siapa yang telah melepaskan rudal itu," ujar intelijen.
Intelijen Amerika ini bahkan tidak tahu nama, pangkat, dan warga mana yang menembak roket. Belum ada 100 persen bukti mengarah pada Rusia. Dugaan sementara pemisah pro-Rusia salah sasaran sebab sebelumnya pernah menembak jatuh sekitar 12 pesawat militer Ukraina.